Mengunjungi Bendungan Saguling, Kabupaten Bandung Barat

(Bagian 2 dari 3: lanjutan dari postingan sebelumnya)

Setelah puas berfoto ria di Stone Garden, kami melanjutkan perjalanan ke Sanghyang Tikoro. Menurut teman saya, lokasi Sanghyang Tikoro itu masuknya dari jalan ke Bendungan Saguling, jadi kami tinggal lanjut saja ke arah Cianjur. Ikuti jalan sampai ada papan penunjuk Bendungan Saguling belok kiri. Sesudah itu jalanan mulai melebar, sepi, sejuk, pepohonan di kanan kiri jalan, aspalnya bagus, menanjak meliuk kiri dan kanan…pokoknya asik banget buat yang suka uphill dan cornering!

img_20170215_111135

img_20170215_111130

Enak banget buat ngebut đŸ™‚

Di tengah perjalanan, kami menemukan tempat wisata Sanghyang Heuleut, tapi karena tujuan kami Sanghyang Tikoro, jadi kami abaikan saja. Selain itu, kami juga menemukan Curug Bedil di pinggir jalan…tapi sayang, saya nggak sempat foto curug tersebut. Lanjut terus perjalanan…kok tulisan Sanghyang Tikoro nggak ada juga yah, sampai akhirnya kami sampai di Bendungan Saguling. Pemandangannya bagus juga. Banyak orang foto-foto di sini.

img_20170215_112550

img_20170215_112555

img_20170215_112557

img_20170215_112702

img_20170215_112707

img_20170215_112719

img_20170215_114154

img_20170215_114200

img_20170215_114207


Coba tanya ke tukang cingcau…kata mamang cingcau, Sanghyang Tikoro udah kelewat jauh…artinya kami harus balik lagi. Berhubung hari udah siang dan perut juga udah lapar, kami putuskan untuk makan siang dulu di warung dekat sini. Kebetulan ada semacam food court di dekat pintu masuk bendungan. Menu makanannya macam-macam, ada mie bakso, mie bakso, mie bakso, dan nasi timbel. (okay, banyaknya tukang mie bakso sih sebenernya) Satu-satunya menu yang bisa membuat perut ini anteng dan tentram ya nasi, dan menu nasi satu-satunya di sini tiada lain tiada bukan ya nasi timbel. Isinya nasi, ayam kampung super kecil, tahu, lalab dan sambal. Surprisingly, tahu dan sambalnya enak banget. Kalau dihitung-hitung, nasi timbel satu porsi harganya 10 ribu rupiah saja.

Kenyang makan, kami istirahat sejenak sambil menunaikan ibadah shalat Dzuhur di mushola terdekat. Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan ke jalan sebelumnya…tapi teman saya tiba-tiba belok ke pintu masuk Sanghyang Heuleut. Entah kenapa jadinya kami mengunjungi Sanghyang Heuleut, bukan Sanghyang Tikoro. To be continued…(belum sempet nulis lagi, hehe)

2 thoughts on “Mengunjungi Bendungan Saguling, Kabupaten Bandung Barat

  1. […] Episode berikutnya: Mengunjungi Bendungan Saguling (bagian 2 dari 3) […]

  2. […] (Bagian 3 dari 3: lanjutan dari postingan sebelumnya) […]

Leave a reply to Berkunjung ke Stone Garden, Kabupaten Bandung Barat | M. Rifky Cancel reply